Bagian dalam hidung dilapisi oleh selaput lendir yang selalu basah.
Selaput lendir ini banyak mengandung jalinan pembuluh darah. Di bagian
depan, jalinan pembuluh darah disebut sebagai pleksus Kiesselbach. Di
bagian belakang juga ditemukan jalinan pembuluh darah. Bila pembuluh
darah ini pecah, terlihat sebagai mimisan.
Sebagian besar mimisan dapat berhenti dengan pertolongan sederhana atau
bahkan berhenti sendiri. Yang sering terlihat menakutkan dan membuat ibu
panik adalah bila anak mengalami muntah darah, padahal sebenarnya hanya
memuntahkan darah yang tertelan. Demikian pula dengan batuk darah,
bukan berasal dari paru melainkan karena batuk mendorong darah yang ada
di tenggorokan.
Penyebab
1. Penyebab paling sering adalah benturan atau kebiasaan mengkorek-korek hidung.
2. Udara panas dan kering menyebabkan selaput lendir hidung menjadi kering dan pecah.
3. Bila hidung tersumbat terus dan berbau busuk, mungkin disebabkan anak memasukkan suatu benda ke dalam hidungnya.
4. Sekat hidung yang bengkok, menyebabkan aliran udara kurang baik. Akibatnya selaput lendir hidung menjadi kering dan pecah.
5. Pilek dan alergi. Peradangan di rongga hidung dan membuang ingus terlalu keras dapat menyebabkan mimisan.
6. Mencium bahan kimia, misalnya asam sulfat, bensin, amonia.
7. Kadang-kadang mimisan adalah gejala penyakit darah, misalnya kurang
trombosit, kurang faktor pembekuan, leukemia, dan lain-lain. Pada
penyakit-penyakit tersebut, sering ada gejala lain misalnya pucat,
biru-biru di kulit, dan lain-lain.
8. Mimisan pada orang dewasa dapat disebabkan merokok, tekanan darah tinggi, alkohol, atau makan obat yang mengencerkan darah.
9. Anak yang minum obat yang mengandung asetosal dan ibuprofen juga
dapat mengalami mimisan karena darah menjadi kurang cepat membeku.
Mencegah mimisan
1. Jangan mengkorek-korek hidung.
2. Jangan membuang ingus keras-keras.
3. Hindari asap rokok atau bahan kimia lain.
4. Gunakan pelembab ruangan bila cuaca terlalu kering.
5. Gunakan tetes hidung NaCl atau air garam steril untuk membasahi hidung.
6. Oleskan vaselin atau pelembab ke bagian dalam hidung sebelum tidur, untuk mencegah kering.
7. Hindari benturan pada hidung.
Pertolongan
1. Duduk, agar hidung anak lebih tinggi dari jantung.
2. Membungkuk ke depan sedikit, dan bernapas dari mulut.
3. Jangan tidur terlentang. Aliran darah ke hidung bertambah deras, dan darah dapat tertelan ke belakang.
4. Tekan hidung selama 5 menit. Yang ditekan adalah seluruh bagian depan cuping hidung, tepat di atas lubang hidung.
5. Tangan yang lain dapat digunakan untuk memberi kompres dingin
menggunakan es pada tulang hidung, untuk memperlambat aliran darah ke
hidung.
6. Bila setelah 5 menit masih berdarah, tekan lagi selama 10 menit.
7. Kalau masih tetap berdarah, bawalah anak ke ruang gawat darurat rumah sakit.
8. Bila sudah sering mengalami mimisan, dapat meminta campuran lidokain
4% untuk mengurangi nyeri dan epinefrin 1 : 10.000 untuk mempercepat
darah berhenti. Pemasangan selama 10-15 menit seringkali sudah cukup.
Semprotan hidung oxymetazoline 0.05% juga dapat membantu.
Bagaimana dengan daun sirih? Daun sirih merupakan adstringent, yang
berfungsi menciutkan pembuluh darah. Daun sirih dapat menolong, tetapi
sterilitasnya kurang terjaga. Jangan-jangan mimisannya sembuh tetapi
jadi mengalami infeksi. Tekan dengan jari akan lebih aman.
0 comments