Cerita Tentang

BORDIR TASIKMALAYA



Orang Tasik memang terkenal ulet dan apik. Ini terlihat dari aneka hasil karya mereka yang umumnya mencerminkan keuletan lagi keapikan. Sebut saja kain bordir. Hanya tangan-tangan yang telaten dan jiwa yang harmoni lah yang mampu mengerjakan sebuah karya seni bernama kain bordir. Mojang Tasik adalah sosok yang ada dibalik kisah sukses kain bordir ini. Mereka telaten lagi kreatif dalam mengerjakan motif-motif floral yang indah dan menjadi ciri khas bordir Tasik.
Pada mulanya seni bordir datang ke Tasikmalaya sebagai serapan dari kebudayaan Cina, namun berkat tangan terampil dan ulet lagi kreatif kaum wanita kota Tasikmalaya, seni ini justru subur berkembang di sana. Tak berhenti sebatas itu, mereka juga membangun nilai tambah bagi seni bordir yang dikerjakannya. Maka terciptalah kebaya, tunik, blus, rok, selendang, kerudung, sprey, sarung bantal, taplak meja, baju gamis, mukena, baju koko, hingga busana sehari-hari dihiasi dengan bordir yang menarik. Tak mengherankan bila industri kain bordir merupakan salah satu produk unggulan dari kota Tasikmalaya.



Industri kain bordir sudah lama berkembang di Tasikmalaya. Sejumlah sentra industri bordir hingga kini terus berkembang di Tasikmalaya, yang terbesar terdapat di Keamatan Kawalu terutama di Desa Tanjung, Talagasari, Kersamenak, dan Karikil. Demikian juga industri bordir terdapat di kecamatan Cibeureum, khususnya Desa Mulyasari. Kini tak kurang dari 944 unit Industri Kecil Menengah (IKM) bordir bertebaran di seluruh wilayah kota Tasikmalaya dengan nilai produksi mencapai lebih dari Rp.252 milyar rupiah pada tahun 2002 dan terus mengalami peningkatan secara signifikan. Perkembangan industrinya mampu menyerap lebih dari 8737 tenaga kerja yang sebagian besar adalah kaum wanita. Sehingga bordir Tasik juga dianggap sebagai sumber pendapatan dan ekspresi diri mojang Tasikmalaya.
Sebagai salah satu icon product kota Tasik, kain bordir juga telah mampu menembus pasar internasional. Bordir Tasik, khususnya yang dikerjakan secara handmade, diapresiasi tinggi oleh masyarakat internasional. Tak heran bila harganya pun di pasar internasional tergolong baik. Tak heran bila 60% produk brodir Tasik diekspor ke luar negeri. Hanya saja, keterbatasan modal dan akses pasar masih membuat bordir Tasik belum tampil sebagai primadona industri dan perdagangan tasikmalaya. Laksana Mojang Tasik yang tetap aktif berkreasi sambil menunggu pinangan, bordir Tasik pun dicipta sambil menanti datangnya investasi dan pembeli. (mhp)
Tags:

About author

Curabitur at est vel odio aliquam fermentum in vel tortor. Aliquam eget laoreet metus. Quisque auctor dolor fermentum nisi imperdiet vel placerat purus convallis.

0 comments

Leave a Reply