JAKARTA, KOMPAS.com - Arus lalu lintas di sejumlah jalan utama di Ibu Kota seperti Jalan Gatot Subroto, Jalan MH Thamrin, dan Jalan Jenderal Sudirman tampak lengang pada Selasa (27/3/2012). Akibat kebar demo besar ini, angka kendaraan pribadi yang masuk ke Jakarta menurun 50-60 persen.
"Karena ada kabar demo besar-besaran ini, jumlah kendaraan yang masuk ke Jakarta berkurang sekitar 50-60 persen," ujar Wahyono, Selasa (27/3/2012), saat melakukan pengamanan di depan gedung DPR/MPR.
Hal ini bisa terlihat dari situasi lalu lintas di Jalan Gatot Subroto. Wahyono mengatakan mulai pukul 16.00, biasanya situasi lalu lintas di jalan itu biasanya padat merayap mulai dari depan gedung DPR sampai ke lampu merah Slipi.
"Tapi ini buktinya sampai sekarang lengang. Sepertinya, untuk menghindari macet orang-orang beralih pakai kendaraan umum," papar Wahyono.
Ia menjelaskan kondisi serupa juga terjadi di Jalan Jenderal Sudirman dan Jalan MH Thamrin yang merupakan pusat perkantoran. Selain menekan jumlah kendaraan, Wahyono menuturkan maraknya aksi demo kali ini justru secara mengejutkan menurunkan angka kecelakan.
"Ini juga disebabkan karena kami menggelar Operasi Simpatik Jaya," tandasnya.
Diberitakan sebelumnya, aksi unjuk rasa menentang kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) mencapai puncaknya, hari ini, Selasa (27/3/2012). Sebanyak 8.000 demonstran sebelumnya bakal berunjuk rasa di Monas, Gedung DPR/MPR, dan bundaran Hotel Indonesia (HI).
Namun, ternyata jumlah massa yang diprediksi tidak terealisasi. Di depan gedung DPR/MPR, misalnya, sedari pagi hingga sore, massa yang kabarnya akan mencapai ribuan justru hanya ada sekitar 500 orang saja yang datang secara bergelombang. Aksi unjuk rasa menentang kenaikan harga BBM diperkirakan akan terjadi lagi pada Kamis (29/3/2012) mendatang.
0 comments